Pada saat hujan & banjir, yang perlu diperhatikan adalah peralatan elektronik seperti Notebook. Perangkat ini memiliki kerentanan terhadap air karena memiliki komponen mekanis seperti Hard Disk, LCD dan Optical Disc. Kita pasti tidak mau kehilangan notebook berharga jutaan dalam waktu semalam saja, apalagi didalamnya mengandung data-data penting. Dibawah ini ada beberapa tips yang dapat membantu pada saat Notebook terkena hujan, atau banjir:



* Jika Notebook dalam keadaan basah & kotor terkena air banjir, jangan sekali-kali menyalakannya (power-on) apalagi menggunakan colokan listrik. Keadaan ini malah akan memperparah Notebook, karena menyebabkan korsleting (short) pada komponen elektronika-nya. Sebaiknya segera memindahkan notebook ketempat kering, membuang semua sisa air dan kotoran yang masih melekat dengan lap kain bersih.
* Selanjutnya adalah mencopot battere, lalu membersihkan dan mengeringkannya. Jika terlihat kotor, bersihkan dengan kain halus dengan sedikit air dan digosok perlahan. Hati-hati terhadap kutub-kutub plus-minus battere (biasanya dari logam berwarna kuning berkilau dibagian bawah/samping bodi battere), bersihkan bagian ini sampai kering. Jika sudah kering sebaiknya battere jangan dipasang kembali dulu ke Notebook.
* Jemur Notebook dibawah sinar matari, dan letakkan dengan berpindah posisi agar air dibagian dalam bisa langsung keluar. Setelah dijemur sampai kering, bisa disemprot dengan pengering rambut (hair-dryer) agar bagian dalam notebook bisa dijangkau. Semprotkan dilubang air-flow Notebook (biasanya dibagian belakang dekat konektor) dan lubang lainnya, seperti speaker, port-connector, power, keyboard, dsb. Hati-hati jangan sampai posisi Hair-dryer terlalu dekat agar tidak merusak komponennya.
* Battere juga dapat dijemur dibawah matahari, tapi sebaiknya dibungkus kain terlebih dahulu. Battere tipe lithium (Li-Ion) sangat sensitif terhadap lingkungan panas yang dapat membuat struktur kimiawi-nya rusak dan beresiko meledak. Sebaiknya dijemur sampai 1 – 3 jam saja. Setelah itu dapat dimasukkan ke dalam kulkas (tetap dibungkus kain), dan jangan memasukkan kedalam frezeer. Suhu dingin selama beberapa jam dapat mengembalikan kemampuan battere.
* Jika sudah terbiasa dengan hal-hal teknis, kita dapat membuka chassis (bodi) notebook untuk mengeluarkan perangkat utama (seperti Processor, Hard Disk, Motherboard, RAM, dsb) agar memastikan semuanya tidak mengalami kerusakan. Arsitektur notebook memiliki sistem yang cukup sederhana, terdiri dari berbagai modul card yang dikoneksikan menggunakan konektor & kabel. Yang perlu diingat, karena komponen notebook biasanya kecil dan halus, diperlukan perlakuan yang ekstra hati-hati.
* Siapkan toolset seperti obeng plus-minus berukuran kecil dan sedang, lebih baik jika memiliki Ampere Meter. Balik notebook, dan copot semua mur dibagian bawah agar chassis dapat terbuka (umumnya HDD, RAM & Optical Disk terletak dibagian bawah). Hafalkan lokasi mur tersebut agar pada saat pemasangan kembali tidak salah letak. Telusuri dengan hati-hati semua baut yang belum terbuka, dan pisahkan semua komponen yang telah dibuka.
* Perhatikan semua kabel dan konektor yang ada. Jangan sampai terputus atau rusak. Ini juga termasuk sirkuit yang ada terdapat didalam motherboard yang tidak boleh tergores atau lecet.
* Komponen yang paling rentan mengalami kerusakan adalah perangkat mekanis seperti Hard Disk dan Optical Disc (CD/DVD). Jika sudah dapat membuka kedua perangkat ini, langsung pisahkan dan keringkan sama seperti langkah diatas.
* Buka semua bagian dalam Notebook dan copot habis komponen semaksimal yang dapat dilakukan. Pisahkan semua peralatan, lalu jemur kembali sampai kering dan sesekali disemprot dengan hair-dryer. Setelah semuanya kering, ukur semua komponen dengan Ampere Meter dengan cara menghubungkan konektor ke alat tersebut. Jika dari angkanya di-indikasikan masih baik, berarti komponen dapat digunakan kembali. Jangan lupa untuk melakukan testing terhadap battere juga.
* Pasang kembali semua komponen dengan hati-hati ke posisi semula dibagian dalam notebook. Kencangkan semua baut lalu setelah selesai semprot kembali dengan hair-dryer untuk memastikan semuanya telah kering. Pasang battere ketempat semula.
* Sebaiknya gunakan listrik untuk melakukan testing pertama, dengan asumsi battere telah mengalami kekosongan daya. Jangan langsung dinyalakan, biarkan battere menyerap energi listrik kurang lebih selama satu jam.
* Setelah itu copot kabel listrik, lalu nyalakan notebook seperti biasa. Jika tampilan notebook jalan seperti biasa, masuk ke menu BIOS dengan menekan tombol DEL atau F2 (tergantung tipe Notebook). Cek semua data peralatan BIOS apakah sudah benar, dan lakukan setting seperlunya seperti tanggal, booting priority dan sebagainya. Jika tidak mengerti, dapat melakukan setting original seperti kondisi aslinya pada saat dibeli. Pilihan ini pasti tersedia pada menu BIOS.
* Jika notebook tidak menyala sebagaimana mestinya, berati ada komponen yang mengalami kerusakan parah. Tidak ada pilihan lain selain menggantinya dengan yang baru. Kita dapat menghubungi vendor / dealer notebook tersebut atau membawanya ketempat reparasi notebook yang banyak tersedia. Kita hanya dapat berharap agar kerusakan tersebut tidak terlampau banyak dan mengenai komponen utama seperti Processor maupun Motherboard yang berharga cukup mahal.

Untuk menghindari kerusakan Notebook, sikap yang paling baik adalah dengan melakukan tindakan preventif, yaitu menyelamatkannya sebelum terkena banjir. Tapi musibah kadang terjadi begitu saja dan kita perlu mengambil langkah-langkah tertentu agar kerugian tidak semakin besar. Untuk itu diperlukan aktivitas ekstra seperti yang dijelaskan diatas. Selamat Mencoba, Semoga Berhasil.